Omegasoft

Bisnis

MULAI BERWIRAUSAHA DI USIA MUDA

Jika Anda tidak memulai berbisnis di usia 20-an, peluang Anda untuk memiliki bisnis di usia 30-an akan menipis. Diketahui dalam sebauh survei di India, profil usia pendiri startup di sana didominasi para entrepreneur berusia 20-an. Ini sesuai dengan karakteristik harapan dari venture capitalist dan angel investor yang menginginkan entrepreneur dengan kepribadian tak kenal menyerah dan tak gentar dengan risiko. Mereka yang berusia lebih tua biasanya terjebak dalam lingkungan korporat yang lebih aman dari risiko.

Di Indonesia sendiri saat ini semakin banyak pengusaha muda, namun sayangnya semangat menggebu anak muda acap kali tak dibarengi dengan perhitungan matang. Banyak yang cepat merasa semangat saat awal, namun kemudian cepat pula semangat mereka turunlah satu faktor yang sering membuat “layu sebelum berkembang” adalah kondisi dan perencanaan keuangan yang serampangan.

Ada beberapa hal yang harus diwaspadai para pengusaha muda diantaranya yaitu :

Berinvestasi melebihi yang dibutuhkan
Faktor emosi membuat kaum muda selalu ingin terlihat “wah” di bisnis yang mereka bangun. Karyawan langsung banyak, sewa kantor di lokasi yang mahal, furnitur dan perlengkapan kantor yang serba modern. Menurut Alexa von Tobel, CEO dari LearnVest.com, sebuah perusahaan konsultan keuangan, seharusnya mereka berfokus pada produk dan layanan.

Mencampurkan aset pribadi dan perusahaan
Anak muda biasanya malas untuk memisahkan aset pribadi dan perusahaan. Akibatnya, saat terjadi masalah aset pribadi pun bisa ikut hilang, misalnya, untuk membayar utang. Karena itu, sangat disarankan untuk memisahkan aset-aset tersebut.

Tidak menggaji diri sendiri
Karena sangat bersemangat, kadang tidak memedulikan apakah kita digaji atau tidak. Namun, jika kebiasaan ini diteruskan, menurut Diana Ransom, seorang pemerhati usaha kecil bisa memicu kekacauan pada penempatan uang. Yakni, kadang karena merasa sangat butuh uang, tanpa disadari, pemilik usaha mengambil uang perusahaan karena selama ini merasa tidak digaji.

Menggunakan kartu kredit pribadi untuk kepentingan bisnis
Urusan bisnis adalah urusan bisnis, jangan campuradukkan dengan urusan pribadi. Maka, jika ingin membeli barang atau aset untuk perusahaan, gunakan uang perusahaan.

Selain faktor diatas, kita juga perlu untuk “berani mengambil risiko”. Dalam bisnis, risiko adalah hal yang tidak bisa dihindari, dan anda akan banyak belajar saat nanti anda sudah memulai bisnis. Nah siapkan diri anda berbisnis diusia muda. (bn/dari berbagai sumber)